Senin, 06 Agustus 2012

Ababil Baru

Aku mau cerita tentang ababil yang hadir didalam keluargaku. Ya, adik aku. Satu rumah hanya dihuni lima orang. Papa mama kakak, adik, of course aku sendiri. Memang jarak umur aku dengan adik bungsuku ini terpaut jauh, sekitar tujuh tahun. Sekarang aku uda 20, adikku masih 13 tahun. Sendiri cowok diantara bersaudara, itulah nasibku. Kakakku uda berapa kali punya pacar, bisa dibilang uda banyak pengalamannya lah. Adik aku ini baru aja masuk SMP.

Memang beda ya jamanku SMP dulu sama jaman sekarang. Dulu, waktu kelas 1 SMP, aku belum punya hp. Boro-boro hp, komputer dirumah aja nggak ada. Sekarang, alhamdulillah uda ada hp sama gadjet pendukung lainnya ( nggak sombong ya)

Seperti yang kita tahu, hp itu uda banyak fungsinya kan, selain komunikasi, bisa juga main fb atau sebagainya. Adik aku ini terlahir pada jaman yang sangat berbeda dariku. Dia uda bisa menikmati yang namanya tekhnologi dengan mudahnya.

Masa sekarang dia uda punya hp (mungkin wajar kalau anak jaman sekarang), tapi aku dulu mana ada. Dia punya hp sejak kelas lima SD. Tu anak bisa dengan gampangnya komunikasi diumurnya yang waktu itu masih jaman perbanku belum kering (artiin sendiri ya).

Kalau aku lihat nih sekarang, hp nya itu paling nggak pernah lepas dari tangan. Palingan cuma pindah posisi aja, dari tangan kiri ke kanan. Terus dering smsnya tu lebih sering berbunyi dari pada dering smsmku sama kakakku di rumah. Eh, tak jarang, sering banget aku sama kakakku main lirik-lirikan atau gosip sembunyi-sembunyi kalau liat ada sms dia masuk atau lagi sibuk nelfon sembunyi-sembunyi dikamarnya.

Nggak jarang kita geleng-geleng kepala, perasaan waktu jamanku sama kakak aku nggak gini-gini amat ya? Memang lucu kelihatannya, kan aku juga pernah lewatin masa itu meski sekarang masih ada sih tapi uda nggak labil kayak dulu.

Waktu liat ni anak, antara lucu, bikin kesel, bisa juga nyebelin. Ni anak juga tambah males, sumpah tambah males kalau disuruh sama kakaknya. Liat aja nih sekarang, waktu aku ngetik ni postingan, jarinya nggak pernah berhenti smsan. Gila, uda kecanduan kali ya.

Jaman sekarang kan, juga uda yang namanya modem tu. Wah, kalau adik aku itu main fb, bisa lebih lama dariku biasanya. Satu-satunya yang buat dia berhenti adalah, pada saat jaringan modem lagi eror, itulah harapanku setiap saat dia main fb (maaf ya, bukannya jahat tapi adik aku ini nggak bisa dilarang)

Ada lagi satu moment saat dia lagi dengar lagu galau dikamarnya sambil smsan. Gila, lagunya itu lagu taraf sammy simorangkir loh. Tak jarang juga aku sama kakak aku sorakin dia “ciiieee....” biasanya kalau adik aku disorakin kayak gitu, dia Cuma keluarin salah satu dari dua macam respon. Satu malu-malu sambil ngelak, dua marah-marah nggak jelas.

Pernah sekali kakak aku nih nekat. Adik aku lagi tidur dan hp nya ditaruh pas didekatnya. Kakak aku obrak abrik tu isi hpnya, dari akar sampai buahnya. Untungnya nggak ketahuan, aku yang cuma menyaksikan melihat kakakku menaruh kembali hp anak labil ini.

Pas dia bangun setengah sadar lalu menekan tombol pertama dari hpnya. Dia bilang,” Kok tema hp ku berubah?” (ternyata kakak aku ini ubah tema hpnya) dia marah-marah, sumpah kayak cacing lagi sakau. Ngomel-ngomel setengah mati. Dia kira hp nya di korek-korek (emang), terus mungkin dia juga tau kalau inbox nya dibaca semua. Terus yang bikin aku jengkel ni, tu anak malah nuduh aku yang uda bongkar isi hpnya.

Udah dulu ya, takutnya bukan curhat, malah jadi gosip. Hehe, postingan ini just happy-happyan aja ya, nggak ada faktor mau umbar gerak-gerik adik aku gimana sebenarnya kalau dirumah.

Maaf kalau ada yang salah ucap atau salah ketik. Salam labil

Jumat, 03 Agustus 2012

Film yang Menurutku Bagus


Bila dibahas tentang film yang bagus tentunya erat kaitannya dengan selera. Ya ya ya,, selera setiap orang itu beda-beda. Ada yang suka film romance, film sadis yang tangannya kepotong ataupun film gila yang bikin ngakak penontonnya. Bagi aku film bagus itu tak pandang genre, tak pandang penulis ataupun sutradaranya. Yang penting film itu bikin aku tak bisa lupa dengan jalan ceritanya. film yang menurutku bagus juga film yang berhasil buat mulutku lemes ngomongin jalan ceritanya. Tapi agak aneh juga ya, jaman sekarang tu tak kenal tua muda, misalnya ni ya, malemnya main film komedi, eh besok di ngomongin dikampus. Kan uda nonton masing-masing, ngapain di tayang ulangin lewat saluran bibir dan antena mulut? (tapi aku sering gitu juga sih) ada kepuasan sendirilah tentunya bila film yang berkesan dibagi oleh orang yang tentunya antusias dengar celoteh nggak jelas kita.
Nah, ada yang bikin kesel juga nih, kalau kita lagi asyik celoteh tentang film yang abis kita tonton, sampai kuah alami yang kita produksi tak mau kalah ikut meramaikan, eh malah direspon cuek sama orang lain. Misalnya cuma senyum kecil sok cantik, atau respon tiga huruf yang mematahkan semangat yaitu I-Y-A. Kalau uda kejadian kayak gitu, bisa dijadiin pelajaran. Jangan celoteh sama sembarangan orang. Pilah pilih lah orang yang tepat. Atau bisa dibilang, carilah orang yang sama sakitnya dengan anda. Sama sarafnya dengan anda. Bila sudah ditemukan, ngakak lah yang menjadi unsur yang pasti ada disana (kalau yang dibahas bukan film sad ya)
Biasanya ni ya, kalau aku nonton film manapun, baik itu di TV, laptop, mau bioskop, pada saat mulutku sedikit menganga kemudian tak sadar melongo, lalu ditambah dengan ucapan “WOW” barulah film yang aku tonton itu resmi bagus. Ada beberapa film yang berhasil bikin aku kayak gitu, menganga sambil bilang wow . Hhm,, nggak usah disebutin dah film apa, takutnya ada unsur promonya lagi. Eh satu lagi, yang bikin bulu kuduk aku juga menari-nari, kadang buat mataku berbinar berkaca-kaca, asyik. Bulu kuduk yang berdiri bukan berarti ngeri nonton film horor ya, tapi kagum sekagum kagumnya.
Aku yakin teman-teman banyak cara atau reaksi fisik yang dikeluarkan karena kagum sama satu film. Selera yang berbeda itu kaya loh, reaksi yang berbeda itu juga asyik, nggak lucu kan semua orang yang duduk didepan layar bioskop melongo nggak jelas kayak aku? Sambil miringin kepala lagi.
Jadi peganglah prinsip kalian dalam menilai suatu film. Jangan mau terpengaruh sama orang yang nggak mau kalah yang ngatain selera kita itu tidak masuk akal. Justru kamu yang nggak masuk akal, uda tau nggak masuk akal masih diladenin lagi. Cukup segitu postingan saya tentang reaksiku terhadap film yang ku tonton. Mohon maaf kalau ada kata atau kalimat yang buat teman-teman ikut melongo karena nggak ngerti,, hihi sekian dan makaci.

Postingan Pertamaku

Semoga blogku yang satu ini dapat bertahan seiring berubahnya waktu, trend, dan juga moodku (petuah dari orang yang nggak jelas) Emang kebiasaan ya, uda ada beberapa blogku (memang blog gratis si) yang mungkin uda penuh dengan sarang laba-laba ataupun uda hangus dimakan rayap. Sejak SMP sampai semester 5 seperti sekarang. Saat  bikin blog mungkin dua minggu kedepan dilupain karena faktor yang aku sebutkan diatas. Flashback dulu, waktu SMP blogku dipenuhi dengan gambar-gambar super hero. Backgroudnya pula tak mau kalah. Isinya, nggak usah dibahas dah bikin malu. Nggak usah ya? Tapi? Gimana ya? Iya isinya review film fantasi dengan bahasa cetek anak SMP(lah, dibahas juga). Film yang baru aku sadari ternyata uda ditonton oleh semua orang. Jadi untuk apa ya aku bikin review segala? Maaf ya, maklum anak SMP yang kurang kerjaan. Apalagi foto profil blog (jiaahh, nggak sanggup) dengan senyum sok cantik dan pakaian seadanya. Belakangnya tembok lumutan  (Tapi pada saat itu aku pikir uda bagus loh).
Uda lupa berapa blog yang aku buat yang mungkin telah kebakar nggak pernah kepake. Blog yang masih aku ingat pada saat SMA. Blognya cuma punya satu postingan, artikel pula. Artikel tentang bahaya Handphone. Yah, anak SMA yang mau menyadarkan teman-teman sekitar untuk menggunakan handphone pada tempatnya (padahal yang nulis artikel juga gitu)
Mudah-mudahan blogku yang sekarang ini dapat aku manfaatkan untuk sesuatu yang memang aku mau. Iya, wadah imajinasi dan keluh kesah ataupun moment happy yang aku lewati. Kadang berpikir, kalau share kejadian atau apa yang aku rasa di jejaring sosial, ada rasa sedikit tidak puasnya. Postingan statusku cepat tenggelam. Terus aku buka tipe yang narsis didepan umum, tapi narsis dibelakang layar (ketahuan dah). Buat catatan tentang isi hati yang mengganjal terus dibagikan sama teman-teman dijejaring sosial, malah ada dikatain “Penting ya?” atau “Narsis banget lo (emang narsis, masalah buat lo?)” atau mengendap di wall orang tanpa dikorek sedikitpun (kacian).
Sebenarnya ngiler si sama orang-orang yang memanfaatkan blog seperti ini. Ada yang mau jualan, bagi pengalaman, beri motivasi, atau postingan keluh kesah semacam catatan harian. Ibaratnya kita punya ruangan sendiri, yang bisa kita kendalikan sendiri dan memasukan perabot sesuka hati. Seperti inilah blog ku. Ada kepuasan sendirilah, tentunya teman-teman yang punya blog juga ngerasain. Tulisan kita dibaca, membangkitkan senyum ataupun tawa orang lain saat memandang layar yang berisi tulisan kita.