Aku
mau cerita tentang ababil yang hadir didalam keluargaku. Ya, adik aku. Satu
rumah hanya dihuni lima orang. Papa mama kakak, adik, of course aku sendiri.
Memang jarak umur aku dengan adik bungsuku ini terpaut jauh, sekitar tujuh
tahun. Sekarang aku uda 20, adikku masih 13 tahun. Sendiri cowok diantara
bersaudara, itulah nasibku. Kakakku uda berapa kali punya pacar, bisa dibilang
uda banyak pengalamannya lah. Adik aku ini baru aja masuk SMP.
Memang
beda ya jamanku SMP dulu sama jaman sekarang. Dulu, waktu kelas 1 SMP, aku
belum punya hp. Boro-boro hp, komputer dirumah aja nggak ada. Sekarang,
alhamdulillah uda ada hp sama gadjet pendukung lainnya ( nggak sombong ya)
Seperti
yang kita tahu, hp itu uda banyak fungsinya kan, selain komunikasi, bisa juga main
fb atau sebagainya. Adik aku ini terlahir pada jaman yang sangat berbeda
dariku. Dia uda bisa menikmati yang namanya tekhnologi dengan mudahnya.
Masa
sekarang dia uda punya hp (mungkin wajar kalau anak jaman sekarang), tapi aku
dulu mana ada. Dia punya hp sejak kelas lima SD. Tu anak bisa dengan gampangnya
komunikasi diumurnya yang waktu itu masih jaman perbanku belum kering (artiin
sendiri ya).
Kalau
aku lihat nih sekarang, hp nya itu paling nggak pernah lepas dari tangan.
Palingan cuma pindah posisi aja, dari tangan kiri ke kanan. Terus dering smsnya
tu lebih sering berbunyi dari pada dering smsmku sama kakakku di rumah. Eh, tak
jarang, sering banget aku sama kakakku main lirik-lirikan atau gosip
sembunyi-sembunyi kalau liat ada sms dia masuk atau lagi sibuk nelfon
sembunyi-sembunyi dikamarnya.
Nggak
jarang kita geleng-geleng kepala, perasaan waktu jamanku sama kakak aku nggak
gini-gini amat ya? Memang lucu kelihatannya, kan aku juga pernah lewatin masa
itu meski sekarang masih ada sih tapi uda nggak labil kayak dulu.
Waktu
liat ni anak, antara lucu, bikin kesel, bisa juga nyebelin. Ni anak juga tambah
males, sumpah tambah males kalau disuruh sama kakaknya. Liat aja nih sekarang,
waktu aku ngetik ni postingan, jarinya nggak pernah berhenti smsan. Gila, uda
kecanduan kali ya.
Jaman
sekarang kan, juga uda yang namanya modem tu. Wah, kalau adik aku itu main fb,
bisa lebih lama dariku biasanya. Satu-satunya yang buat dia berhenti adalah,
pada saat jaringan modem lagi eror, itulah harapanku setiap saat dia main fb
(maaf ya, bukannya jahat tapi adik aku ini nggak bisa dilarang)
Ada
lagi satu moment saat dia lagi dengar lagu galau dikamarnya sambil smsan. Gila,
lagunya itu lagu taraf sammy simorangkir loh. Tak jarang juga aku sama kakak
aku sorakin dia “ciiieee....” biasanya kalau adik aku disorakin kayak gitu, dia
Cuma keluarin salah satu dari dua macam respon. Satu malu-malu sambil ngelak,
dua marah-marah nggak jelas.
Pernah
sekali kakak aku nih nekat. Adik aku lagi tidur dan hp nya ditaruh pas
didekatnya. Kakak aku obrak abrik tu isi hpnya, dari akar sampai buahnya.
Untungnya nggak ketahuan, aku yang cuma menyaksikan melihat kakakku menaruh
kembali hp anak labil ini.
Pas
dia bangun setengah sadar lalu menekan tombol pertama dari hpnya. Dia bilang,”
Kok tema hp ku berubah?” (ternyata kakak aku ini ubah tema hpnya) dia
marah-marah, sumpah kayak cacing lagi sakau. Ngomel-ngomel setengah mati. Dia
kira hp nya di korek-korek (emang), terus mungkin dia juga tau kalau inbox nya
dibaca semua. Terus yang bikin aku jengkel ni, tu anak malah nuduh aku yang uda
bongkar isi hpnya.
Udah
dulu ya, takutnya bukan curhat, malah jadi gosip. Hehe, postingan ini just
happy-happyan aja ya, nggak ada faktor mau umbar gerak-gerik adik aku gimana
sebenarnya kalau dirumah.
Maaf
kalau ada yang salah ucap atau salah ketik. Salam labil